Operasi Pasar Beras Untuk Stabilisasi Harga

Operasi Pasar Beras terus dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki beberapa hal yang belum sepenuhnya jalan. Saat ini memang harga beras melambung tinggi dengan berbagai macam penyebabnya. Namun itu sebenarnya bukan menjadi alasan karena pemerintah harus maju dan terus melangkah ke arah yang lebih baik lagi.

Operasi Pasar Beras
Operasi Pasar Beras
Sebelumnya, target operasi pasar sebesar 15 ribu ton beras per hari. Namun, realisasinya hanya 2-3 ribu ton. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution membenarkan masih rendahnya hasil operasi pasar oleh Bulog ini.
Menurut dia, daya serap yang rendah disebabkan oleh perbedaan preferensi masyarakat. “Bulog punya merek loh, “Beras Kita”, yang medium. Tapi orang punya preferensi merek. Bagaimana penertrasi ke sana, itu tidak mudah,” kata Darmin di kantornya, Jakarta, Kamis (27/12).

Faktor kedua penyebab daya serap operasi pasar rendah yakni pedagang ritel menginginkan keuntungan besar. Keuntungan menjual beras selain dari Bulog dapat mencapai Rp 500-1.000 per kilogram.

Beras memang menjadi salah satu yang sangat krusial ketika harganya mulai melambung tinggi. Berarti hal tersebut dapat menimbulkan efek negatif yang dalam hal ini adalah inflasi. Langkah preventif harus terus dilakukan pemerintah untuk memperbaiki semua situasi negatif tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rupiah Perkasa Tingkatkan Ekonomi Negeri

Tol Cisumdawu Diperkirakan Selesai 1 Tahun Lebih Cepat

Akhirnya Harga BBM Shell Turun