Klamidia Vs. Gonore, 2 Infeksi Menular Seksual dengan Gejala Serupa

Beberapa infeksi menular seksual disebabkan oleh bakteri seperti infeksi klamidia. Ternyata, infeksi klamidia merupakan infeksi menular seksual yang paling sering ditemukan. Namun, seringkali infeksi klamidia tidak disadari karena tidak menimbulkan gejala.

Klamidia
Klamidia
Apabila infeksi klamidia menimbulkan gejala akan sukar dibedakan dengan infeksi oleh bakteri lain yaitu gonore. Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis sedangkan gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Kedua bakteri ini ditularkan melalui hubungan seksual tanpa pengaman baik secara vaginal, anal, maupun oral.

Gejala penyakit klamidia

Baik pada klamidia dan gonore dapat terjadi beberapa gejala seperti di bawah ini:
Nyeri pada saat buang air kecil.
Nyeri perut bagian bawah.
Ditemukan cairan abnormal dari penis atau vagina atau rektum.
Nyeri rektum dan keluar darah dari rektum.
Nyeri pada saat berhubungan seksual pada wanita.
Nyeri saat ejakulasi dan nyeri testis.

Perbedaan dari klamidia dan gonore terletak pada onset timbul gejala. Pada klamidia gejala baru akan muncul dalam waktu 1-3 hari setelah terinfeksi, sedangkan pada gonore gejala lebih cepat muncul dibandingkan klamidia.

Beberapa tes juga dapat digunakan untuk membedakan klamidia dan gonore seperti tes amine dengan meneteskan kalium hidroksida (KOH) pada cairan abnormal yang keluar penis, vagina, atau rektum. Apabila setelah penetesan KOH cairan mengeluarkan bau yang tidak sedap, maka membuktikan terjadinya infeksi klamidia dan bukan gonore. Tes urine dan tes darah juga dapat membantu untuk menegakkan diagnosa klamidia.

Bagaimana mencegah terjadinya klamidia?

Permasalahan utama pada infeksi klamidia adalah seringkali terjadi secara asimptomatik atau tidak menimbulkan gejala. Hal ini menyebabkan klamidia mudah ditularkan dari orang satu ke orang lainnya.

Oleh karena itu skrining klamidia dianjurkan pada pria maupun wanita yang beresiko tinggi mengalami infeksi menular seksual. Kelompok yang memiliki resiko tinggi tersebut adalah orang yang memiliki pasangan seksual lebih dari satu, sering berganti pasangan, tidak menggunakan kondom, dan berhubungan sesama jenis. Apabila dalam skrining anda terinfeksi klamidia segera berobat dan hindari melakukan hubungan seksual kurang lebih selama 2 minggu hingga infeksi klamidia telah teratasi untuk mencegah penularan klamidia ke orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rupiah Perkasa Tingkatkan Ekonomi Negeri

Tol Cisumdawu Diperkirakan Selesai 1 Tahun Lebih Cepat

Akhirnya Harga BBM Shell Turun